Kehidupan seks yang sehat bukan saja merawat keintiman suami istri, tapi juga menyehatkan tubuh dan jiwa. Sepeti kata Yvonne K. Fulbright, PhD, pakar kesehatan seksual dari Universitas Pennsylvania, AS, "Orang-orang yang aktif secara seksual lebih jarang sakit." Berikut 10 manfaat seks yang sayang bila Anda lewati:
1. Meningkatkan kekebalan tubuh
Orang dengan kehidupan seks yang lancar memiliki imunitas tubuh yang lebih tinggi dalam melawan serangan virus, bakteri berbahaya, cacing, dan berbagai pengganggu dari luar tubuh. Para peneliti dari Wilkes University di Pennsylvania, AS, menemukan bahwa pasangan yang rutin bercinta satu atau dua kali seminggu memiliki kadar zat antibodi yang lebih tinggi ketimbang mereka yang kuantitas bercintanya kurang dari itu.
Kesimpulan berikutnya: berhubungan seks satu hingga dua kali seminggu memproduksi immunoglobulin A sebanyak 30% lebih tinggi, sehingga memacu lebih cepat kerja sistem imunitas tubuh. Mereka juga menemukan bahwa orang yang aktif melakukan hubungan seksual memiliki risiko lebih rendah terserang kanker, serangan jantung, dan stroke. Tapi satu hal sudah jelas, seks adalah obat ampuh untuk menyembuhkan masuk angin dan flu, serta memperlancar pernapasan.
Orang dengan kehidupan seks yang lancar memiliki imunitas tubuh yang lebih tinggi dalam melawan serangan virus, bakteri berbahaya, cacing, dan berbagai pengganggu dari luar tubuh. Para peneliti dari Wilkes University di Pennsylvania, AS, menemukan bahwa pasangan yang rutin bercinta satu atau dua kali seminggu memiliki kadar zat antibodi yang lebih tinggi ketimbang mereka yang kuantitas bercintanya kurang dari itu.
Kesimpulan berikutnya: berhubungan seks satu hingga dua kali seminggu memproduksi immunoglobulin A sebanyak 30% lebih tinggi, sehingga memacu lebih cepat kerja sistem imunitas tubuh. Mereka juga menemukan bahwa orang yang aktif melakukan hubungan seksual memiliki risiko lebih rendah terserang kanker, serangan jantung, dan stroke. Tapi satu hal sudah jelas, seks adalah obat ampuh untuk menyembuhkan masuk angin dan flu, serta memperlancar pernapasan.
2. Mempertahankan libido
“Semakin sering kita melakukan hubungan seksual, semakin mudah kita terangsang, karena kita sering ‘melatihnya’,” kata Lauren Streicher, MD dari Northwestern University’s Feinberg School of Medicine di Chicago, AS. Khusus bagi wanita, melakukan hubungan seks akan meningkatkan lubrikasi dan elastisitas vagina, serta memperlancar peredaran darah, terutama di wilayah organ-organ seksual. Kondisi itu akan membuat kita terus menginginkan seks.
3. Memperbaiki kontrol saluran kemih pada wanita
Otot pelvis dasar yang kuat sangat penting untuk mencegah inkontinensia atau gangguan berupa keinginan untuk berkemih terus menerus tanpa bisa ditahan. Seperti diketahui, inkontinesia dialami oleh sekitar 30% wanita, terutama usia di atas 50 tahun. Kegiatan seks yang baik ibarat latihan untuk memperkuat otot-otot pelvis. Ketika kita mengalami orgasme, terjadi kontraksi pada otot-otot pelvis. Kontraksi itulah yang membantu memperkuat otot-otot tersebut.
4. Menurunkan risiko terserang stroke
Berbagai riset menunjukkan adanya hubungan signifikan antara kegiatan seks dengan tekanan darah, kata Joseph J. Pinzone, MD, dari Amai Wellness, sebuah institusi yang menerapkan praktik inovasi medis dan wellness di Santa Monica, California, AS “Bahkan salah satu studi menunjukkan bahwa rutin berhubungan seksual (bukan masturbasi) akan menurunkan tekanan darah,” ia menambahkan. Dengan kata lain, rutin berhubungan seksual secara alamiah (tanpa bantuan obat-obatan peningkat libido atau obat pelancar aliran darah semacam Viagra) akan menurunkan risiko terserang stroke.
5. Menurunkan risiko serangan jantung
Seks yang baik memberi efek yang baik pula bagi kesehatan jantung. Selain memperlancar kerja jantung (dan dengan demikian juga memperlancar aliran darah ke seluruh tubuh), kegiatan seks juga membantu menyeimbangkan kadar estrogen dan testosterone di dalam tubuh. “Kalau salah satu hormon (estrogen atau testosterone) lebih rendah daripada yang lain, maka berbagai masalah kesehatan siap mengancam, antara lain penyakit jantung dan osteoporosis,” kata Pinzone. Pinzone menambahkan, semakin kerap kita berhubungan seks, semakin seimbang kadar kedua hormon itu. Salah satu studi mengatakan, pria yang melakukan hubungan seks sedikitnya dua kali seminggu memiliki risiko lebih kecil (lebih dari setengahnya) dibandingkan pria yang jarang berhubungan seks.
“Semakin sering kita melakukan hubungan seksual, semakin mudah kita terangsang, karena kita sering ‘melatihnya’,” kata Lauren Streicher, MD dari Northwestern University’s Feinberg School of Medicine di Chicago, AS. Khusus bagi wanita, melakukan hubungan seks akan meningkatkan lubrikasi dan elastisitas vagina, serta memperlancar peredaran darah, terutama di wilayah organ-organ seksual. Kondisi itu akan membuat kita terus menginginkan seks.
3. Memperbaiki kontrol saluran kemih pada wanita
Otot pelvis dasar yang kuat sangat penting untuk mencegah inkontinensia atau gangguan berupa keinginan untuk berkemih terus menerus tanpa bisa ditahan. Seperti diketahui, inkontinesia dialami oleh sekitar 30% wanita, terutama usia di atas 50 tahun. Kegiatan seks yang baik ibarat latihan untuk memperkuat otot-otot pelvis. Ketika kita mengalami orgasme, terjadi kontraksi pada otot-otot pelvis. Kontraksi itulah yang membantu memperkuat otot-otot tersebut.
4. Menurunkan risiko terserang stroke
Berbagai riset menunjukkan adanya hubungan signifikan antara kegiatan seks dengan tekanan darah, kata Joseph J. Pinzone, MD, dari Amai Wellness, sebuah institusi yang menerapkan praktik inovasi medis dan wellness di Santa Monica, California, AS “Bahkan salah satu studi menunjukkan bahwa rutin berhubungan seksual (bukan masturbasi) akan menurunkan tekanan darah,” ia menambahkan. Dengan kata lain, rutin berhubungan seksual secara alamiah (tanpa bantuan obat-obatan peningkat libido atau obat pelancar aliran darah semacam Viagra) akan menurunkan risiko terserang stroke.
5. Menurunkan risiko serangan jantung
Seks yang baik memberi efek yang baik pula bagi kesehatan jantung. Selain memperlancar kerja jantung (dan dengan demikian juga memperlancar aliran darah ke seluruh tubuh), kegiatan seks juga membantu menyeimbangkan kadar estrogen dan testosterone di dalam tubuh. “Kalau salah satu hormon (estrogen atau testosterone) lebih rendah daripada yang lain, maka berbagai masalah kesehatan siap mengancam, antara lain penyakit jantung dan osteoporosis,” kata Pinzone. Pinzone menambahkan, semakin kerap kita berhubungan seks, semakin seimbang kadar kedua hormon itu. Salah satu studi mengatakan, pria yang melakukan hubungan seks sedikitnya dua kali seminggu memiliki risiko lebih kecil (lebih dari setengahnya) dibandingkan pria yang jarang berhubungan seks.
6. ‘Olahraga’ pembakar kalori
“Seks juga merupakan ‘olahraga’ yang membakar kalori,” kata dr. Pinzone. Memang tidak bisa dibandingkan dengan olahraga menggunakan treadmill. Namun kegiatan seks setidaknya membutuhkan sekitar 5 kalori per menit –empat kalori lebih banyak daripada sekadar duduk menonton TV— atau sekitar 96 kalori selama 20 menit (dari pemanasan hingga orgasme). Kalori sejumlah itu bisa digunakan untuk membakar kelebihan satu gelas wine pada saat makan malam. Lebih dari itu, karena melibatkan berbagai otot di tubuh, kegiatan seks akan menguatkan sekaligus melenturkan otot-otot. Nilai plus lain, seks merupakan ‘olahraga’ yang mengasyikkan!
7. Meredakan rasa sakit
“Orgasme bisa memblokir rasa sakit,” kata Barry R. Komisaruk, PhD, seorang profesor di Rutgers, The State University of New Jersey, AS. Saat kita mencapai orgasme, tubuh melepas hormon yang membantu meningkatkan kerja pengendali rasa sakit. Namun hubungan seks tanpa mencapai orgasme pun bisa berefek serupa, meski tak sekuat bila mencapai orgasme. “Kami menemukan bahwa sekadar perangsangan pada vagina saja dapat memblokir rasa sakit yang kronis pada punggung dan tungkai. Bahkan banyak wanita mengakui bahwa perangsangan yang dilakukan sendiri (self stimulation) pada organ genital dapat mengurangi kram pada saat haid dan rasa sakit akibat arthritis serta meredakan sakit kepala,” ungkap Komisaruk.
8. Mengurangi risiko kanker prostat
Menurut sebuah studi yang diterbitkan Journal of the American Medical Association, pria yang rutin ejakulasi –paling sedikit 21 kali dalam sebulan— memiliki risiko lebih kecil untuk terserang kanker prostat. Ejakulasi tersebut bisa didapat dengan berbagai cara, termasuk lewat mimpi basah dan masturbasi. Tetapi tentunya lebih mengasyikkan bila ejakulasi didapat lewat melakukan hubungan seks dengan pasangan tercinta, bukan? Sebanyak apa pun dilakukan –asalkan dengan cara yang menyenangkan bagi kedua belah pihak— tak akan merusak kesehatan. Malah the more sex the better.
9. Memperbaiki kualitas tidur
“Setelah mencapai orgasme, tubuh melepas hormon prolaktin. Hormon inilah yang bertanggung jawab untuk menciptakan rasa relaks dan mengantuk seusai berhubungan seks,” kata Sheenie Ambardar, MD, psikiatris dari West Hollywood, California, AS. Keluarnya hormon prolaktin ini, ditambah dengan ‘olahraga’ secukupnya saat bercinta, juga membuat tidur menjadi nyenyak dan berkualitas.
10. Menghilangkan stres
Saling menyentuh dan memeluk pasangan saat bercinta juga akan membuat tubuh melepas hormon alami yang biasa disebut “feel good hormone.” Adapun rangsangan seksual yang terjadi di dalam tubuh juga akan melepas zat-zat kimia yang selama membebani otak, sehingga pikiran terasa ringan, menyenangkan, dan bebas dari stres. Rutin berhubungan seks dengan pasangan juga akan meningkatkan keintiman suami istri. Penjelasannya sederhana saja: seks adalah kegiatan yang sangat intim dan penuh rahasia indah sekaligus nakal yang hanya diketahui oleh pasangan yang melakukannya – itulah yang menciptakan rasa intim. Rasa intim itu bukan saja mampu memelihara keutuhan rumah tangga dan meningkatkan rasa percaya diri, tapi juga menimbulkan rasa bahagia. Rasa bahagia dan puas terhadap diri sendiri dan kehidupan itu pula yang membuat orang jadi terlihat awet muda. Studi yang dilakukan Royal Edinburg Hospital di Skotlandia, Inggris, terhadap 3.500 orang dalam rentang usia 18–102 tahun membuktikan bahwa orang-orang yang menikmati kehidupan seksnya umumnya berpenampilan lebih muda dibanding usia sebenarnya.
“Seks juga merupakan ‘olahraga’ yang membakar kalori,” kata dr. Pinzone. Memang tidak bisa dibandingkan dengan olahraga menggunakan treadmill. Namun kegiatan seks setidaknya membutuhkan sekitar 5 kalori per menit –empat kalori lebih banyak daripada sekadar duduk menonton TV— atau sekitar 96 kalori selama 20 menit (dari pemanasan hingga orgasme). Kalori sejumlah itu bisa digunakan untuk membakar kelebihan satu gelas wine pada saat makan malam. Lebih dari itu, karena melibatkan berbagai otot di tubuh, kegiatan seks akan menguatkan sekaligus melenturkan otot-otot. Nilai plus lain, seks merupakan ‘olahraga’ yang mengasyikkan!
7. Meredakan rasa sakit
“Orgasme bisa memblokir rasa sakit,” kata Barry R. Komisaruk, PhD, seorang profesor di Rutgers, The State University of New Jersey, AS. Saat kita mencapai orgasme, tubuh melepas hormon yang membantu meningkatkan kerja pengendali rasa sakit. Namun hubungan seks tanpa mencapai orgasme pun bisa berefek serupa, meski tak sekuat bila mencapai orgasme. “Kami menemukan bahwa sekadar perangsangan pada vagina saja dapat memblokir rasa sakit yang kronis pada punggung dan tungkai. Bahkan banyak wanita mengakui bahwa perangsangan yang dilakukan sendiri (self stimulation) pada organ genital dapat mengurangi kram pada saat haid dan rasa sakit akibat arthritis serta meredakan sakit kepala,” ungkap Komisaruk.
8. Mengurangi risiko kanker prostat
Menurut sebuah studi yang diterbitkan Journal of the American Medical Association, pria yang rutin ejakulasi –paling sedikit 21 kali dalam sebulan— memiliki risiko lebih kecil untuk terserang kanker prostat. Ejakulasi tersebut bisa didapat dengan berbagai cara, termasuk lewat mimpi basah dan masturbasi. Tetapi tentunya lebih mengasyikkan bila ejakulasi didapat lewat melakukan hubungan seks dengan pasangan tercinta, bukan? Sebanyak apa pun dilakukan –asalkan dengan cara yang menyenangkan bagi kedua belah pihak— tak akan merusak kesehatan. Malah the more sex the better.
9. Memperbaiki kualitas tidur
“Setelah mencapai orgasme, tubuh melepas hormon prolaktin. Hormon inilah yang bertanggung jawab untuk menciptakan rasa relaks dan mengantuk seusai berhubungan seks,” kata Sheenie Ambardar, MD, psikiatris dari West Hollywood, California, AS. Keluarnya hormon prolaktin ini, ditambah dengan ‘olahraga’ secukupnya saat bercinta, juga membuat tidur menjadi nyenyak dan berkualitas.
10. Menghilangkan stres
Saling menyentuh dan memeluk pasangan saat bercinta juga akan membuat tubuh melepas hormon alami yang biasa disebut “feel good hormone.” Adapun rangsangan seksual yang terjadi di dalam tubuh juga akan melepas zat-zat kimia yang selama membebani otak, sehingga pikiran terasa ringan, menyenangkan, dan bebas dari stres. Rutin berhubungan seks dengan pasangan juga akan meningkatkan keintiman suami istri. Penjelasannya sederhana saja: seks adalah kegiatan yang sangat intim dan penuh rahasia indah sekaligus nakal yang hanya diketahui oleh pasangan yang melakukannya – itulah yang menciptakan rasa intim. Rasa intim itu bukan saja mampu memelihara keutuhan rumah tangga dan meningkatkan rasa percaya diri, tapi juga menimbulkan rasa bahagia. Rasa bahagia dan puas terhadap diri sendiri dan kehidupan itu pula yang membuat orang jadi terlihat awet muda. Studi yang dilakukan Royal Edinburg Hospital di Skotlandia, Inggris, terhadap 3.500 orang dalam rentang usia 18–102 tahun membuktikan bahwa orang-orang yang menikmati kehidupan seksnya umumnya berpenampilan lebih muda dibanding usia sebenarnya.
BACA JUGA :
- Menyalakan Gairah Seks Saat Hamil
- Kemampuan Seks Perempuan Bisa Dilihat dari Kebiasaan Duduknya
- Orgasme Payudara Sebuah Orgasme LUAR BIASA
- Fakta Kesehatan Seksual Tentang Payudara Perempuan
- Cara Bertahan Lama di Ranjang dan Sembuhkan Ejakulasi Dini
- Terapi Sayur Dan Buah Untuk Kesuburan Suami Dan Istri
- Operasi Membesarkan Penis, Berhasil atau Sia-Sia?
- Pentingnya Bercinta Teratur dalam Kehidupan Pernikahan
- 3 Resep Jus Pembangkit Gairah Seksual
- Rahasia Untuk Membuat Istri “Gila” di Ranjang
- Rahasia Foreplay yang Hebat dan Bagaimana Menguasainya
- Bentuk Tubuh Wanita Tentukan Jenis Posisi Seks
- Seberapa Ahli Anda Menguasai Gaya Bercinta?
- Sepuluh Gejala Kanker Penis
- Pertolongan Pertama pada Cedera Penis
- Latihan yang Menjadikan Pria Raja di Ranjang