Banyak pasangan suami istri yang bertanya-tanya seberapa normalkah frekuensi hubungan seks mereka jika dibandingkan pasangan lain. Berapa kali seminggu sebaiknya hubungan seks dilakukan dan apakah pasangan lain juga melakukan hal yang sama?
Pada dasarnya tidak ada “standar baku” dalam berhubungan seks. Tidak ada yang normal dan tidak normal dalam urusan seks selama anda dan pasangan sama-sama menikmatinya.
Selain itu, secara umum orang-orang juga jarang berbicara terbuka perihal kehidupan intim mereka. Jadi anda tidak boleh percaya begitu saja ucapan teman-teman anda, orang cenderung membesar-besarkan urusan seks mereka agar terlihat hebat.
“Tidak masalah tiga kali dalam semalam atau sekali sebulan asalkan kedua pihak sama-sama bahagia,” ujar Catherine Birndorf, MD, penulis buku The Nine Rooms of Happiness. Dalam seks sebenarnya bukan seberapa banyak anda melakukan hubungan seks tetapi seberapa sering anda menginginkan seks.
“Frekuensi hubungan seks yang optimal adalah jika kedua pasangan sama-sama menginginkannya,” lanjut Birndorf.
Meskipun tidak disarankan untuk membandingkan kehidupan seks pribadi dengan apa yang orang lain anggap normal, tapi statistik frekuensi hubungan seksual dari Durex Condom (2010) berikut ini sangat menarik untuk diketahui.
Rata-rata orang melakukan hubungan seks sebanyak 127 kali dalam setahun. Tiga perempat dari mereka yang disurvei ini mengaku bahagia dengan kehidupan seks mereka.
57% dari yang disurvei mengatakan mereka berhubungan seks setidaknya sekali setiap minggu.
Mereka yang berusia di atas 65 tahun masih berhubungan seks setidaknya sekali dalam seminggu.
2 dari 5 pasangan mengaku memiliki masalah disfungsi seksual.
90% pria memiliki masalah disfungsi ereksi setelah berusia 40 tahun.Kesuburan pria akan menurun setelah usia 40 tahun .
Yunani dan Brazil, adalah dua negara yang penduduknya paling doyan ngeseks.
Jika anda mendapatkan diri anda dalam salah satu kategori
di atas berarti anda berada dalam kategori normal.
Hasrat seksual anda berubah dari waktu ke waktu. “Setelah tahun-tahun pertama pernikahan, kegiatan bercinta tidak seperti dulu lagi,” kata Erick Janssen, seorang seksolog dari Universitas Indiana, Amerika Serikat.
Agar pernikahan tidak menjadi membosankan maka kedua pihak sebaiknya berkomunikasi untuk mengelola kehidupan seks mereka.
Mencari posisi seks yang baru atau mengganti lokasi berhubungan adalah cara-cara kreatif yang dapat membangkitkan kembali gairah kedua belah pihak.Aktifitas kreatifitas seksualitas ini dapat anda temukan lengkap di PAKET UNGGULAN HARMONI...untuk informasi klik disini.....