Jangan biarkan sakit memadamkan gairah bercinta Anda. Mengidap penyakit degenaratif seperti kolesterol atau hipertensi bukan berarti mengurangi frekuensi bercinta Anda. Ini dia rambu-rambunya!
Hipertensi
Sama halnya dengan penyakit-penyakit lainnya, pahami kondisi tubuh sebelum melakukan hubungan seksual. Seperti halnya olahraga, aktivitas bercinta sudah tentu memacu naiknya tekanan darah. Bila tekanan darah naik secara drastis akibat aktivitas berat, dalam waktu singkat pembuluh darah dapat pecah dan dapat menyebabkan stroke.
Jika tekanan darah di atas angka 200, maka penderita hipertensi tidak dianjurkan berhubungan seks. Tetapi, bila tekanan darah masih sekitar 150/90, maka penderita hipertensi masih terbilang aman untuk melakukan hubungan intim. Sebelum bercinta, pastikan juga tekanan darah dalam keadaan stabil.
Untuk menghindari tekanan darah naik secara tiba-tiba, lakukan pemanasan yang cukup. Lalu, akhiri aktivitas bercinta dengan cooling down berdua. Yang terpenting, tak perlu memaksakan diri mencoba beragam gaya hanya sekadar untuk dipuji pasangan.
Kolesterol
Pada pria, penyakit kolesterol dapat menyebabkan disfungsi ereksi yang disebabkan kacaunya pembuluh arteri dan terbatasnya aliran darah pada penis akibat tumpukan kolesterol. Sedangkan pada wanita, penyakit ini mengakibatkan pasien sulit terangsang karena aliran darah di sekitar pinggul terhambat oleh akumulasi kolesterol dalam arteri.
Konon, kondisi ini dapat diatasi dengan mengonsumsi obat statin. Dokter Hudi juga berpendapat, konsumsi obat statin sesuai dosis tidak berakibat buruk pada kehidupan seks penderita kolesterol dan pasangannya. Tetapi, bila dikonsumsi secara berlebihan, obat ini malah bisa menyebabkan menurunnya libido.
Untuk itu, agar kepuasan seksual tetap terjaga, penderita sebaiknya melakukan diet rendah kolesterol. Salah satunya dengan memperbanyak makan sayuran agar kolesterol lemak jenuh meningkat. Berdiet secara disiplin akan membantu pasien mendapatkan kembali kepuasan bercinta dengan pasangan, termasuk menjaga stamina untuk bereksperimen dengan berbagai posisi bercinta.
Seks Untuk Penderita Stroke
Sakit bukan berarti And atak bisa lagi menikmati seks dengan pasangan. Namun tak juga bisa sembarangan, ini dia beberapa hal yang harus Anda perhatikan dalam kehidupan seks Anda sebagai penderita stroke.
Tenaga yang dibutuhkan untuk berhubungan intim setara dengan olahraga di treadmill, yakni dengan berjalan cepat (2 langkah dalam 1 detik) selama 30 menit, atau naik tangga menuju satu lantai. Jadi, apabila pasien mampu melakukan salah satu aktivitas itu tanpa kewalahan, itu tandanya ia mampu berhubungan seks. Meski begitu, menurut dr. Hudi, pasien stroke harus mengecek tekanan darah sebelum bercinta. Karena, tekanan darah yang naik mengakibatkan sesak napas. Dalam kondisi demikian, kegiatan bercinta sebaiknya ditunda dulu. Sebab, hal itu justru makin memperparah stroke.
Selain itu, pasangan penderita stroke juga harus memahami jenis-jenis stroke. Ada stroke yang melumpuhkan organ berbicara ataupun organ gerak. Jenis stroke yang mereka derita menentukan posisi bercinta.
Sktivitas seks tidak melulu berarti hubungan fisik antara dua individu semata. Bercinta merupakan hubungan intim dan erat antarpasangan. Kegiatan seperti membelai, meraba, menyentuh area sensitif pasangan dengan mesra juga merupakan bagian dari aktivitas seks yang juga dapat memproduksi hormon endorfin. Bila dilakukan dengan tepat, penderita stroke pun dapat mencapai orgasme.
Dalam hal ini, pasangan penderita stroke juga turut andil menentukan kepuasan bercinta. Pasangan harus paham benar organ-organ mana yang berfungsi dan mana yang tidak dalam tubuh penderita. Maksimalkan gerakan atau rangsangan pada organ-organ yang masih berfungsi, dan minimalkan pula gerakan dan rangsangan pada organ-organ yang tak berfungsi. Intinya, pasangan harus mampu membuat penderita stroke merasa nyaman, sehingga kepuasan bercinta dapat terwujud.
Seks Untuk Penderita Diabetes
Untuk menjaga kehidupan seksual ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh penderita penyakit diabetes agar seks tetap hangat dengan pasangan.
Penurunan fungsi seksual memang menjadi kekhawatiran tersendiri bagi pasien dengan penyakit diabetes, baik wanita maupun pria. Pada pria, ada 2 disfungsi seksual yang biasa terjadi. Pertama, disfungsi ereksi (erectile dysfunction) yang menyebabkan pria tak mampu mempertahankan kemampuan ereksi saat melakukan penetrasi. Kedua, retrogade ejaculation yang berkaitan dengan kondisi masuknya cairan semen ke dalam kemih, bukannya keluar dari ujung penis.
Sedangkan pada wanita, penyakit diabetes menyebabkan cairan lubrikasi pada vagina terhambat, sehingga menyebabkan pasien kesulitan mencapai orgasme. Khusus pada wanita, tingginya gula darah menyebabkan munculnya jamur di area vagina, yang berlanjut dengan rasa gatal di area tersebut. Kondisi ini memengaruhi wanita mencapai orgasme.
Agar kepuasan bercinta tercapai, pasien harus terlebih dahulu menjaga kestabilan gula darah melalui diet yang disiplin, membatasi konsumsi gula, dan olahraga secara teratur. Khusus bagi pasien yang mengonsumsi hormon insulin, aktivitas seks harus dilakukan secara lebih hati-hati, terutama bila tubuh mengalami keringat dingin. Jika itu terjadi, segera konsumsi makanan manis untuk menghindari hipoglikemi (gula darah menurun drastis) yang bisa berakibat fatal bagi tubuh.
Soal posisi, penderita diabetes disarankan berada di bawah, supaya bisa lebih mudah menahan dan mencegah terjadinya ejakulasi dini. Sebab, posisi di atas membutuhkan lebih banyak tenaga dan gerakan yang justru memperbesar kemungkinan terjadinya ejakulasi. Dalam hal ini, pasien diabetes dan pasangannya memerlukan kerja sama dan komunikasi yang baik.
Seks Pada Si Penderita Jantung Koroner
Ahli andrologi dan kesehatan reproduksi dari RS Baptis, Kediri, Dr. dr. Hudi Winarso, MKes., Sp.And. banyak hal yang wajib diperhatikan oleh pasien jantung koroner pada saat akan berhubungan intim dengan pasangannya. Tak hanya aman bagi kesehatan pasien, cara ini juga membuat aktivitas seksual terasa nikmat.
Layaknya olahraga, aktivitas bercinta juga membutuhkan tenaga cukup besar. Untuk itu, sebelum berhubungan intim, pasien jantung koroner sebaiknya mencari tahu dulu seberapa besar tenaga yang dimiliki lewat berlari di treadmill. Apabila kemampuan jantung hanya mencapai angka 2,5 metz (lihat indikatornya di monitor kontrol treadmill) pasien jantung koroner sebaiknya berada di bawah pasangannya dan menjadi pihak yang pasif. Tetapi, jika kemampuan jantung mencapai 3,2 metz, posisi pasien boleh berada di atas, tetapi disertai gerakan minim tenaga.
Selain itu, perhatikan juga kondisi tempat berhubungan intim. Pilih ruangan yang memiliki suhu yang tidak terlalu panas ataupun dingin. Menurut dr. Hudi, suhu ruangan harus membuat pasien dan pasangannya sama-sama merasa nyaman supaya aktivitas bercinta tetap terasa nikmat. Selain itu, suhu ruangan yang terlalu panas atau dingin bisa memicu detak jantung menjadi lebih cepat.
Penderita jantung koroner yang aktif mengonsumsi obat-obatan jenis nitrat sebaiknya tidak mengonsumsi obat penambah gairah dalam waktu bersamaan. Beri jeda setidaknya 8 jam untuk mengonsumsi masing-masing obat. Sebab, bila dikonsumsi secara bersamaan atau dalam waktu berdekatan, pembuluh darah akan terbuka sangat lebar, sehingga menyebabkan tekanan darah pasien akan menurun drastis.
Pasien penderita jantung koroner tidak diperbolehkan berhubungan intim dengan orang yang bukan pasangannya. Bukan alasan moral yang menjadi penyebab larangan ini, tapi murni kesehatan. “Bercinta dengan orang yang bukan pasangannya akan membuat pasien jantung koroner merasa lebih bergairah. Akibatnya, pasien pun membutuhkan energi yang jauh lebih besar,” jelasnya. Menurut dr. Hudi, saat bercinta dengan pasangan, pasien biasanya butuh kemampuan jantung sebesar 3 metz. Tapi, saat bercinta dengan orang yang bukan pasangannya, kemampuan jantung pasien bisa mencapai 9 - 12 metz. “Hal ini sangat berbahaya karena bisa menyebabkan pasien mengalami gagal jantung, dan berujung pada kematian mendadak,” katanya.
Penurunan fungsi seksual memang menjadi kekhawatiran tersendiri bagi pasien dengan penyakit diabetes, baik wanita maupun pria. Pada pria, ada 2 disfungsi seksual yang biasa terjadi. Pertama, disfungsi ereksi (erectile dysfunction) yang menyebabkan pria tak mampu mempertahankan kemampuan ereksi saat melakukan penetrasi. Kedua, retrogade ejaculation yang berkaitan dengan kondisi masuknya cairan semen ke dalam kemih, bukannya keluar dari ujung penis.
Sedangkan pada wanita, penyakit diabetes menyebabkan cairan lubrikasi pada vagina terhambat, sehingga menyebabkan pasien kesulitan mencapai orgasme. Khusus pada wanita, tingginya gula darah menyebabkan munculnya jamur di area vagina, yang berlanjut dengan rasa gatal di area tersebut. Kondisi ini memengaruhi wanita mencapai orgasme.
Agar kepuasan bercinta tercapai, pasien harus terlebih dahulu menjaga kestabilan gula darah melalui diet yang disiplin, membatasi konsumsi gula, dan olahraga secara teratur. Khusus bagi pasien yang mengonsumsi hormon insulin, aktivitas seks harus dilakukan secara lebih hati-hati, terutama bila tubuh mengalami keringat dingin. Jika itu terjadi, segera konsumsi makanan manis untuk menghindari hipoglikemi (gula darah menurun drastis) yang bisa berakibat fatal bagi tubuh.
Soal posisi, penderita diabetes disarankan berada di bawah, supaya bisa lebih mudah menahan dan mencegah terjadinya ejakulasi dini. Sebab, posisi di atas membutuhkan lebih banyak tenaga dan gerakan yang justru memperbesar kemungkinan terjadinya ejakulasi. Dalam hal ini, pasien diabetes dan pasangannya memerlukan kerja sama dan komunikasi yang baik.
Seks Pada Si Penderita Jantung Koroner
Ahli andrologi dan kesehatan reproduksi dari RS Baptis, Kediri, Dr. dr. Hudi Winarso, MKes., Sp.And. banyak hal yang wajib diperhatikan oleh pasien jantung koroner pada saat akan berhubungan intim dengan pasangannya. Tak hanya aman bagi kesehatan pasien, cara ini juga membuat aktivitas seksual terasa nikmat.
Layaknya olahraga, aktivitas bercinta juga membutuhkan tenaga cukup besar. Untuk itu, sebelum berhubungan intim, pasien jantung koroner sebaiknya mencari tahu dulu seberapa besar tenaga yang dimiliki lewat berlari di treadmill. Apabila kemampuan jantung hanya mencapai angka 2,5 metz (lihat indikatornya di monitor kontrol treadmill) pasien jantung koroner sebaiknya berada di bawah pasangannya dan menjadi pihak yang pasif. Tetapi, jika kemampuan jantung mencapai 3,2 metz, posisi pasien boleh berada di atas, tetapi disertai gerakan minim tenaga.
Selain itu, perhatikan juga kondisi tempat berhubungan intim. Pilih ruangan yang memiliki suhu yang tidak terlalu panas ataupun dingin. Menurut dr. Hudi, suhu ruangan harus membuat pasien dan pasangannya sama-sama merasa nyaman supaya aktivitas bercinta tetap terasa nikmat. Selain itu, suhu ruangan yang terlalu panas atau dingin bisa memicu detak jantung menjadi lebih cepat.
Penderita jantung koroner yang aktif mengonsumsi obat-obatan jenis nitrat sebaiknya tidak mengonsumsi obat penambah gairah dalam waktu bersamaan. Beri jeda setidaknya 8 jam untuk mengonsumsi masing-masing obat. Sebab, bila dikonsumsi secara bersamaan atau dalam waktu berdekatan, pembuluh darah akan terbuka sangat lebar, sehingga menyebabkan tekanan darah pasien akan menurun drastis.
Pasien penderita jantung koroner tidak diperbolehkan berhubungan intim dengan orang yang bukan pasangannya. Bukan alasan moral yang menjadi penyebab larangan ini, tapi murni kesehatan. “Bercinta dengan orang yang bukan pasangannya akan membuat pasien jantung koroner merasa lebih bergairah. Akibatnya, pasien pun membutuhkan energi yang jauh lebih besar,” jelasnya. Menurut dr. Hudi, saat bercinta dengan pasangan, pasien biasanya butuh kemampuan jantung sebesar 3 metz. Tapi, saat bercinta dengan orang yang bukan pasangannya, kemampuan jantung pasien bisa mencapai 9 - 12 metz. “Hal ini sangat berbahaya karena bisa menyebabkan pasien mengalami gagal jantung, dan berujung pada kematian mendadak,” katanya.
BACA JUGA ;
- Cara Meningkatkan Kualitas Sperma , Rasa sperma manis tanda pria subur
- Seni Penetrasi
- Penetrasi Dambaan Wanita
- Apakah Keluarga Anda Harmonis?
- Manfaat dan Kandungan Sawi
- Lika-Liku Tubuh Wanita
- Seks Rutin 30 Hari? Pasti Bisa!
- Warna-warni Air Mani dan Indikasi Kesehatannya
- Praktek Kerja Bank Sperma Di Shanghai
- Pria..Wajib Anda Tahu! 6 Bahasa Tubuh Wanita
- Seks Dua Kali Sepekan Bikin Keluarga Harmonis
- TEHNIK DAHSYAT & RAHASIA “MENJILAT” VAGINA WANITA
- Khasiat Telur Bebek Penambah Gairah Seks Para Kaum Lelaki
- Teknik Memijat Klitoris
- Cara Mantap Melakukan "HandJob" saat Bercinta
- Tips memuaskan wanita lewat handjob
- Bervariasi Seks dengan Cokelat
- Manfaat Dan Khasiat Daun Dewa
- Manfaat Tidur Siang
- SERBA-SERBI KLITORIS
- Es Batu Sebagai Variasi Foreplay