Khitan & Manfaatnya



kata khitan berasal dari bahasa arab ,dari kata kerja khotana, yang artinya memotong.Defenisi khitan adalah : memotong kulit yang menutupi kepala/ujung kemaluan bagi laki-laki dan memotong kulit bagian atas kemaluan bagi perempuan.Adapunun Tujuan berkhitan adalah untuk menjaga agar di sana tidak terkumpul kotoran, juga agar leluasa untuk kencing.


A.Khitan Pria
Fakta Kesehatan, Khitan Mengurangi Resiko Kanker Serviks dan HIV
Sudah menjadi rahasia umum, kalau kanker serviks hanya dialami wanita. Namun, bisa saja wanita tersebut tertular HPV dari suami atau partner seksualnya.Beberapa studi yang baru dipublikasikan bulan Desember lalu menambah bukti bahwa sunat dapat melindungi pria dari virus AIDS yang mematikan dan virus yang menyebabkan kanker leher rahim (serviks). Laporan yang dimuat di dalam Journal of Infectious Disease dimungkinkan menambah fakta pria dan anak laki-laki harus disunat untuk melindungi kesehatan mereka dan kesehatan pasangan mereka (istri).

keadaan sebelum sunat ( kiri )dan sesudah sunat(kanan)
Dr. Bertran Auvert dari University of Versailles di Perancis dan koleganya di Afrika Utara menguji lebih dari 1.200 pria yang mengunjungi klinik di Afrika Utara. Mereka menemukan kurang dari 15% pria disunat dan 22% pria tidak disunat terkena infeksi Human Papilloma Virus (HPV) yang menyebabkan kanker serviks dan kutil kemaluan. Sedang Carrie Nielson dari Oregon Health & Science Univerisity dan koleganya menemukan beberapa indikasi bahwa sunat dapat melindungi pria. Pria disunat yang terkena HPV kira-kira setengahnya dari pria yang tidak disunat, setelah disesuaikan dengan perbedaan antara kedua kelompok.

Lee Warner dari US Centers for Disease Control and Prevention dan koleganya menguji pria Afro Amerika di Baltimore dan menemukan 10% dari mereka yang berisiko tinggi terinfeksi HIV ternyata disunat dibandingkan dengan 22% dari mereka yang tidak disunat.

keadaan penis sesbelum dan sesudah khitan
Dari sudut kesehatan, kata Wimpie,  hal yang harus diperhatikan mengenai preputium, yaitu apakah preputium dapat dibuka atau ditarik ke belakang atau tidak. Kalau preputium dapat ditarik ke belakang sehingga bagian kepala penis kelihatan, keadaan ini dianggap sehat karena bagian kepala penis dan bagian dalam preputium dapat dibersihkan.Namun sebaliknya, kalau preputium tidak dapat dibuka atau ditarik ke belakang, berarti bagian dalamnya dan bagian kepala penis tidak dapat dibersihkan. Dalam keadaan demikian, akan terjadi penumpukan bahan yang dikeluarkan oleh kelenjar, yang disebut smegma. Akibatnya, mudah terjadi infeksi. Dalam waktu lama, hal tersebut dapat menimbulkan kanker penis."Oleh karena itu,  dalam keadaan demikian sunat harus dilakukan," ujarnya.

Ketiga studi tersebut merupakan jawaban atas pertanyaan mengapa wanita yang bersuamikan pria yang telah disunat berisiko lebih rendah terkena kanker serviks dan dipercaya mempu meminimalkan penyebaran HIV. Anatomi alat kelamin pria diibaratkan seperti topi, saat buang air kecil sisa-sisa urine tertampung di situ. Melalui khitan, jadinya bersih dan tidak ada virus.

Sebenarnya bagaimana prosesi khitan itu dilakukan ???  
Juru sunat biasanya akan mengiris kulit pada bagian punggung penis (dorsumsisi) yang bertujuan untuk mengeluarkan ujung bagian dalam penis. Selanjutnya dilanjutkan dengan memotong kulit kulup yang mengelilingi penis (sirkumsisi). Dengan begitu, penis akan terbuka. Setelah itu baru dilakukan penjahitan luka irisan tersebut agar penyembuhannya berlangsung cepat dan tidak timbul komplikasi serta perdarahan.

dua cara khitan konvensional
Cara diatas merupakan metode sunat konvensional, saat ini telah banyak berkembang berbagai metode canggih seputar prosesi sunat seperti dengan metode cincin (ring), metode mangkuk, lonceng, laser,  atau yang baru ada lagi teknik Electrocauterisasi dengan menggunakan alat cauter yaitu semacam kawat panas yang digunakan untuk memotong  kulit penutup kepala penis (frenulum), cara ini sangat simple, minim bahkan hampir tidak ada perdarahan sama sekali dan proses penyembuhan juga lebih cepat.

Menurut berbagai penelitian sunat memberikan banyak manfaat bagi kesehatan diantaranya adalah sebagai berikut:
  • Mencegah infeksi dan mengurangi resiko tertular dan menyebarkan infeksi penyakit menular seperti HIV-AIDS.
  • Alat kelamin pria dilewati saluran urine/kencing dimana terdapat kuman atau kotoran yang terbawa saat buang air kecil yang terkumpul/menumpuk dibawah kulit pada kepala penis yang bisa menyebabkan kuman tinggal dan berkembang disana.
  • Menurut penelitian pada orang yang tidak disunat lebih besar resikonya timbuk infeksi yang berakibat pada terjangkitnya berbagai penyakit diantaranya yang paling menghawatirkan adalah Kanker Penis.
  • Selain  mengurangi risiko tertular HIV melalui hubungan seks, pria yang disunat juga jauh dari risiko terkena virus human pappiloma virus (HPV), Virus ini juga merupakan penyebab penyakit Kanker Serviks (leher rahim) pada wanita.
B.Khitan Perempuan
     Sunat atau khitan bagi perempuan dilakukan berbeda-beda, dapat hanya sebatas membasuh ujung klitoris, menusuk ujung klitoris dengan jarum, membuang sebagian klitoris, membuang seluruh klitoris dan membuang labia minora (bibir kecil vagina) serta seluruh klitoris, kemudian hampir seluruh labia mayora (bibir luar vagina) dijahit, kecuali sebesar ujung kelingking untuk pembuangan darah menstruasi (Kariem E. Z, 2006).

Ini Dia Manfaat Perempuan Dikhitan!
  • Pakar hukum Islam dari Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Prof Dr Hj Huzaemah Tahido Yanggo mengatakan, ada banyak manfaat dari perempuan yang dikhitan. Selain menjaga kesehatan, khitan pada kaum hawa terutama muslimah, bisa menstabilkan syahwat wanita.
  • “Jika tak dikhitan, bau bisa melekat dan bersarang pada bagian kewanitaan. Manfaat lain adalah kebersihan tentu bisa terjaga sehingga prilaku wanita ke depan akan lebih baik sesuai tuntunan ajaran agama,” ujar Prof Huzaemah di Jakarta,
  • Selain aspek kesehatan, menurut dia, khitan bagi perempuan tidak melanggar hak asasi manusia (HAM) sebagaimana tudingan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). "Sesungguhnya, jika wanita tak dikhitan justru melanggar HAM," tegasnya.

tanda merah adalah bagian yang dibuang pada khita perempuan
Meski memiliki manfaat besar,  saat ini ada ada banyak penentangan terhadap khitan terhadap anak perempuan, terutama dari WHO.  Badan dunia tersebut beberapa tahun silam mengelurkan imbauan agar perempuan dilarang untuk dikhitan, karena itu melanggar HAM.  “Mereka menilai, khitan ke depan, bisa mengurangi kenikmatan perempuan dalam melakukan aktivitas seksualitas bersama pasangannya,” tuturnya.

keadaan sebelum disunat (atas) dan sesudah disunat( bawah)
Justru, menurut Prof Huzaemahm perempuan yang tidak dikhitan bisa membawa keburukan pada diri mereka sendiri. “Mengkhitan perempuan bagi seorang penganut agama Islam sudah lama dilaksanakan, bahkan Nabi Muhammad SAW melakukan khitan kepada putrinya sendiri. Hanya saja, khitan bagi anak perempuan dan lelaki berbeda,” tuturnya.

Dia mengakui, banyak kalangan yang menentang khitan pada perempuan karena mereka belum mengetahui khitan  tersebut dan menyamakannya dengan khitan pada laki-laki. WHO misalnya memahami bahwa khitan yang dimaksud seperti melakukan mutilasi pada bagian kewanitaan.

“ WHO melihat kasus khitan perempuan  seperti yang terjadi di Afrika. Yang benar sebagaimana dipahami umat Islam adalah dipotong bagian atas clitoris. Dilakukan sekedarnya, hanya buka selaput bagian atas clitoris," ujar dia.

Menurut Prof Huzaemah, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah meminta jajaran kesehatan untuk melakukan pelatihan kepada para bidan, maupun dokter tentang cara melakukan khitan bagi wanita. “Hasilnya, memang menggembirakan dan para wanita muslim tetap dikhitan sampai saat ini,” tuturnya. (IZN - pdpersi.co.id)