Berikut ini 20 resep mesra suami istri ala Rasulullah Muhammad SAW, semoga kita dapat meneladani beliau sehingga rumah tangga kita menjadi sakinah mawaddah wa rohmah.
Nabi saw bersabda, Yang terbaik di antara kalian adalah yang terbaik terhadap istri dan keluarganya. Dan aku adalah orang yang paling baik terhadap istri dan keluargaku. (HR. Tirmidzi)
1. Berbuat baik kepada pasangan.
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata:Rasulullah bersabda, Orang mumin yang paling sempurna imannya ialah yang paling baik akhlaknya, dan orang yang paling baik akhlaknya diantara kalian ialah yang paling baik terhadap istrinya. (HR.Tirmidzi, Ibnu Hibban, hadits hasan shahih).
2. Mengerti perasaan pasangan.
Sesungguhnya ketika seorang suami memperhatikan istrinya dan begitu pula dengan istrinya, maka Allah memperhatikan mereka dengan penuh rahmat, manakala suaminya merengkuh telapak tangan istrinya dengan mesra, berguguranlah dosa-dosa suami istri itu dari sela jemarinya. (Diriwayatkan Maisarah bin Ali dari Ar-Rafi dari Abu Said Alkhudzri ra.)
3. Menghargai istri.
Anas ra. Mengatakan, Tetangga Rasulullah saw., seorang Persia, pintar memasak gulai. Pada suatu hari dia membuatkan masakan gulai yang enak untuk Rasulullah. Lalu dia datang menemui Beliau untuk mengundang makan ditempatnya. Beliau bertanya, Bagaimana dengan ini? (sambil menunjuk Aisyah). Orang itu menjawab: Tidak. Rasulullah berkata: Kalau begitu aku juga tidak mau. (peristiwa itu berulang hingga tiga kali) Pada ajakan yang ketiga kalinya orang Persia itu mengatakan: Ya. Akhirnya mereka bangun dan segera berangkat ke rumah laki-laki itu. (HR Muslim)
4. Melayani pasangan.
Dari Anas ra., dia berkata:Kemudian kami pergi menuju Madinah (dari Khaibar). Aku lihat Nabi saw menyediakan tempat duduk yang empuk dari kain di belakang Beliau untuk Shafiyyah. Kemudian Beliau duduk di samping untanya sambil menegakkan lututnya dan Shafiyyah meletakkan kakinya di atas lutut Beliau sehingga dia bisa menaiki unta tersebut. (HR. Bukhari)
Dari Aisyah ra, ia berkata, Aku biasa menyisir rambut Rasulullah saw, saat itu aku sedang haid. (HR. Ahmad)
5. Panggilan kesayangan untuk istri.
Nabi saw memanggil Aisyah dengan Humairah, artinya yang kemerah-merahan pipinya. Beliau juga suka memanggil Aisyah dengan sebutan Aisy/Aisyi.
6. Membelai istri.
Dari Aisyah ra., Adalah Rasulullah saw tidaklah setiap hari melainkan Beliau musti mengelilingi kami semua (istrinya) seorang demi seorang. Beliau menghampiri dan membelai kami dengan tidak mencampuri hingga Beliau singgah ke tempat istri digiliri waktunya, lalu Beliau bermalam di tempatnya. (HR. Ahmad)
7. Suami sering memberi ciuman kepada istri.
Dari Aisyah ra., bahwa Nabi saw biasa mencium istrinya setelah wudhu, kemudian Beliau shalat dan tidak mengulangi wudhunya. (HR. Abdurrazaq)
Nabi saw sering mencium Aisyah dan itu tidak membatalkan puasa. (HR. Nasai dalam Sunan Kubra II/204)
8. Makan dan minum, sepiring dan segelas berdua.
Dari Aisyah ra, dia berkata, Aku biasa minum dari muk yang sama ketika haid, lalu Nabi mengambil muk tersebut dan meletakkan mulutnya di tempatku meletakkan mulut, lalu Beliau minum. Kemudian aku mengambil muk tadi, lalu aku menghirup isinya, lalu Beliau kembali mengambilnya dari ku, lalu Beliau meletakkan mulutnya pada tempatku meletakkan mulut, lalu Beliau pun menghirupnya. (HR. Abdurrazaq dan Said bin Manshur dan riwayat lain yang senada dari Muslim)
Nabi saw pernah minum di gelas yang digunakan Aisyah. Beliau juga pernah makan daging yang pernah digigit Aisyah. (HR. Muslim No. 300)
9. Suami menyuapi istri.
Dari Saad bin Abi Waqash ra. berkata, Rasulullah saw bersabda, Dan sesungguhnya jika engkau memberikan nafkah, maka hal itu adalah shadaqah, hingga suapan nasi yang engkau suapkan ke dalam mulut istrimu. (HR Bukhori [VI/293] dan Muslim [V/71])
10. Suami merawat istri dengan penuh kasih sayang, ketika istri sedang sakit.
Diriwayatkan oleh Aisyah ra., Nabi saw adalah orang yang penyayang lagi lembut. Beliau orang yang paling lembut dan banyak menemani istrinya yang sedang sedih atau sakit. (HR. Bukhari No. 4750 dan HR. Muslim No. 2770)
11. Membantu pekerjaan rumah tangga.
Aisyah pernah ditanya, Apa yang dilakukan Nabi saw. di rumahnya? Aisyah menjawab, Beliau ikut membantu melaksanakan pekerjaan keluarganya. (HR. Bukhari)
12. Tetap romantis walau istri sedang haid.
Ketika Aisyah sedang haid, Nabi saw pernah membangunkannya, Beliau lalu tidur dipangkuannya dan membaca Al-Quran (HR. Bukhari no. 7945)
‘Umara bin Ghurab menceritakan, bahwa seorang bibinya bertanya kepada Aisyah ra.,”Jikalau aku sedang haid dan kami hanya mempunyai sebuah tempat tidur, apa yang harus dia lakukan? Aisyah menjawab, Dia harus menyelimuti istrinya dan tidur dengannya. Sebagaimana Nabi saw, ketika Beliau kedinginan dan menghampiriku, Hangatkan aku, hangatkan aku!, katanya. Aku berkata, Aku sedang haid, ya Rasul.Tetapi Rasulullah malah memelukku dan meletakkan pipi Beliau pada tubuhku. (HR. Bukhari, dalam Kitab Al-Adab Al-Mufrad no. 120)
13. Suami mengantar istri bepergian.
Shafiyyah ra., salah searing istri Nabi saw., menceritakan bahwa ia datang mengunjungi Rasulullah ketika Beliau sedang melakukan itikaf pada hari sepuluh yang terakhir dari bulan Ramadhan. Ia berbicara dekat Beliau beberapa saat, kemudian berdiri untuk pulang. Nabi ikut berdiri untuk mengantarkannya. (HR Bukhari dan Muslim)
14. Memberi kejutan untuk menyenangkan hati.
Dari Said bin Yazid, bahwa Nabi mengundang seorang wanita, kemudian Nabi bertanya kepada Aisyah: Wahai Aisyah, apakah engkau kenal dia? Aisyah menjawab: Tidak, wahai Nabi Allah. Lalu, Nabi bersabda, Dia itu Qaynah dari Bani Fulan, dia aku undang menyanyi untukmu? Aisyah terkejut dan senang. (HR. An Nasai, kitab Asyratun Nisa, no. 74)
15. Memberi hadiah menambah rasa cinta.
Dari Ummu Kaltsum binti Abu Salamah, ia berkata,Ketika Nabi saw menikah dengan Ummu Salamah, Beliau memberikan kepada masing-masing istrinya satu botol minyak kasturi, sedang sisa minyak kasturi dan pakaian tersebut beliau berikan kepada Ummu Salamah. (HR. Ahmad)
16. Bercanda menambah kemesraan.
Aisyah dan Saudah pernah saling melumuri muka dengan makanan. Nabi saw tertawa melihat mereka. (HR. Nasai dengan isnad hasan)
Dari Zaid bin Tsabit berkata tentang Rasulullah, bahwa Beliau suka bercanda dengan istrinya. (HR. Bukhari)
17. Rekreasi menambah kemesraan.
Dari Aisyah, dia berkata: Pada suatu hari raya orang-orang berkulit hitam mempertontonkan permainan perisai dan lembing. Nabi saw berkata kepadaku, Apakah kau ingin melihatnya? Aku jawab, Ya. Lalu Beliau menyuruhku berdiri di belakangnya. Pipiku menempel ke pipi beliau. Beliau berkata: Teruskan main kalian, wahai Bani Arfidah (julukan orang-orang Habsyah)! (HR Bukhari dan Muslim)
18. Berplesiran dimalam hari.
Rasulullah pernah datang pada malam hari, kemudian mengajak Aisyah berjalan-jalan dan berbincang-bincang. (HR Muslim 2445)
19. Bila tergoda segera menemui pasangannya.
Dari Jabir ra, sesungguhnya Nabi saw pernah melihat wanita, lalu beliau masuk ke tempat Zainab, lalu beliau tumpahkan keinginan beliau kepadanya, lalu keluar dan bersabda, Bila seseorang di antara kamu melihat seorang wanita yang menarik, hendaklah ia datangi istrinya, karena pada diri istrinya ada hal yang sama dengan yang ada pada wanita itu. (HR. Tirmidzi)
20. Meredakan emosi pasangan dengan mesra.
Nabi saw biasa memijit hidung Aisyah jika ia marah dan beliau berkata, Wahai Aisy, bacalah doa, Wahai Tuhanku, Tuhan Muhammad, ampunilah dosa-dosaku, hilangkanlah kekerasan hatiku, dan lindungilah diriku dari fitnah yang menyesatkan. (HR. Ibnu Sunni)
Diambil dari berbagai sumber.
2. Mengerti perasaan pasangan.
Sesungguhnya ketika seorang suami memperhatikan istrinya dan begitu pula dengan istrinya, maka Allah memperhatikan mereka dengan penuh rahmat, manakala suaminya merengkuh telapak tangan istrinya dengan mesra, berguguranlah dosa-dosa suami istri itu dari sela jemarinya. (Diriwayatkan Maisarah bin Ali dari Ar-Rafi dari Abu Said Alkhudzri ra.)
3. Menghargai istri.
Anas ra. Mengatakan, Tetangga Rasulullah saw., seorang Persia, pintar memasak gulai. Pada suatu hari dia membuatkan masakan gulai yang enak untuk Rasulullah. Lalu dia datang menemui Beliau untuk mengundang makan ditempatnya. Beliau bertanya, Bagaimana dengan ini? (sambil menunjuk Aisyah). Orang itu menjawab: Tidak. Rasulullah berkata: Kalau begitu aku juga tidak mau. (peristiwa itu berulang hingga tiga kali) Pada ajakan yang ketiga kalinya orang Persia itu mengatakan: Ya. Akhirnya mereka bangun dan segera berangkat ke rumah laki-laki itu. (HR Muslim)
4. Melayani pasangan.
Dari Anas ra., dia berkata:Kemudian kami pergi menuju Madinah (dari Khaibar). Aku lihat Nabi saw menyediakan tempat duduk yang empuk dari kain di belakang Beliau untuk Shafiyyah. Kemudian Beliau duduk di samping untanya sambil menegakkan lututnya dan Shafiyyah meletakkan kakinya di atas lutut Beliau sehingga dia bisa menaiki unta tersebut. (HR. Bukhari)
Dari Aisyah ra, ia berkata, Aku biasa menyisir rambut Rasulullah saw, saat itu aku sedang haid. (HR. Ahmad)
5. Panggilan kesayangan untuk istri.
Nabi saw memanggil Aisyah dengan Humairah, artinya yang kemerah-merahan pipinya. Beliau juga suka memanggil Aisyah dengan sebutan Aisy/Aisyi.
6. Membelai istri.
Dari Aisyah ra., Adalah Rasulullah saw tidaklah setiap hari melainkan Beliau musti mengelilingi kami semua (istrinya) seorang demi seorang. Beliau menghampiri dan membelai kami dengan tidak mencampuri hingga Beliau singgah ke tempat istri digiliri waktunya, lalu Beliau bermalam di tempatnya. (HR. Ahmad)
7. Suami sering memberi ciuman kepada istri.
Dari Aisyah ra., bahwa Nabi saw biasa mencium istrinya setelah wudhu, kemudian Beliau shalat dan tidak mengulangi wudhunya. (HR. Abdurrazaq)
Nabi saw sering mencium Aisyah dan itu tidak membatalkan puasa. (HR. Nasai dalam Sunan Kubra II/204)
8. Makan dan minum, sepiring dan segelas berdua.
Dari Aisyah ra, dia berkata, Aku biasa minum dari muk yang sama ketika haid, lalu Nabi mengambil muk tersebut dan meletakkan mulutnya di tempatku meletakkan mulut, lalu Beliau minum. Kemudian aku mengambil muk tadi, lalu aku menghirup isinya, lalu Beliau kembali mengambilnya dari ku, lalu Beliau meletakkan mulutnya pada tempatku meletakkan mulut, lalu Beliau pun menghirupnya. (HR. Abdurrazaq dan Said bin Manshur dan riwayat lain yang senada dari Muslim)
Nabi saw pernah minum di gelas yang digunakan Aisyah. Beliau juga pernah makan daging yang pernah digigit Aisyah. (HR. Muslim No. 300)
9. Suami menyuapi istri.
Dari Saad bin Abi Waqash ra. berkata, Rasulullah saw bersabda, Dan sesungguhnya jika engkau memberikan nafkah, maka hal itu adalah shadaqah, hingga suapan nasi yang engkau suapkan ke dalam mulut istrimu. (HR Bukhori [VI/293] dan Muslim [V/71])
10. Suami merawat istri dengan penuh kasih sayang, ketika istri sedang sakit.
Diriwayatkan oleh Aisyah ra., Nabi saw adalah orang yang penyayang lagi lembut. Beliau orang yang paling lembut dan banyak menemani istrinya yang sedang sedih atau sakit. (HR. Bukhari No. 4750 dan HR. Muslim No. 2770)
11. Membantu pekerjaan rumah tangga.
Aisyah pernah ditanya, Apa yang dilakukan Nabi saw. di rumahnya? Aisyah menjawab, Beliau ikut membantu melaksanakan pekerjaan keluarganya. (HR. Bukhari)
12. Tetap romantis walau istri sedang haid.
Ketika Aisyah sedang haid, Nabi saw pernah membangunkannya, Beliau lalu tidur dipangkuannya dan membaca Al-Quran (HR. Bukhari no. 7945)
‘Umara bin Ghurab menceritakan, bahwa seorang bibinya bertanya kepada Aisyah ra.,”Jikalau aku sedang haid dan kami hanya mempunyai sebuah tempat tidur, apa yang harus dia lakukan? Aisyah menjawab, Dia harus menyelimuti istrinya dan tidur dengannya. Sebagaimana Nabi saw, ketika Beliau kedinginan dan menghampiriku, Hangatkan aku, hangatkan aku!, katanya. Aku berkata, Aku sedang haid, ya Rasul.Tetapi Rasulullah malah memelukku dan meletakkan pipi Beliau pada tubuhku. (HR. Bukhari, dalam Kitab Al-Adab Al-Mufrad no. 120)
13. Suami mengantar istri bepergian.
Shafiyyah ra., salah searing istri Nabi saw., menceritakan bahwa ia datang mengunjungi Rasulullah ketika Beliau sedang melakukan itikaf pada hari sepuluh yang terakhir dari bulan Ramadhan. Ia berbicara dekat Beliau beberapa saat, kemudian berdiri untuk pulang. Nabi ikut berdiri untuk mengantarkannya. (HR Bukhari dan Muslim)
14. Memberi kejutan untuk menyenangkan hati.
Dari Said bin Yazid, bahwa Nabi mengundang seorang wanita, kemudian Nabi bertanya kepada Aisyah: Wahai Aisyah, apakah engkau kenal dia? Aisyah menjawab: Tidak, wahai Nabi Allah. Lalu, Nabi bersabda, Dia itu Qaynah dari Bani Fulan, dia aku undang menyanyi untukmu? Aisyah terkejut dan senang. (HR. An Nasai, kitab Asyratun Nisa, no. 74)
15. Memberi hadiah menambah rasa cinta.
Dari Ummu Kaltsum binti Abu Salamah, ia berkata,Ketika Nabi saw menikah dengan Ummu Salamah, Beliau memberikan kepada masing-masing istrinya satu botol minyak kasturi, sedang sisa minyak kasturi dan pakaian tersebut beliau berikan kepada Ummu Salamah. (HR. Ahmad)
16. Bercanda menambah kemesraan.
Aisyah dan Saudah pernah saling melumuri muka dengan makanan. Nabi saw tertawa melihat mereka. (HR. Nasai dengan isnad hasan)
Dari Zaid bin Tsabit berkata tentang Rasulullah, bahwa Beliau suka bercanda dengan istrinya. (HR. Bukhari)
17. Rekreasi menambah kemesraan.
Dari Aisyah, dia berkata: Pada suatu hari raya orang-orang berkulit hitam mempertontonkan permainan perisai dan lembing. Nabi saw berkata kepadaku, Apakah kau ingin melihatnya? Aku jawab, Ya. Lalu Beliau menyuruhku berdiri di belakangnya. Pipiku menempel ke pipi beliau. Beliau berkata: Teruskan main kalian, wahai Bani Arfidah (julukan orang-orang Habsyah)! (HR Bukhari dan Muslim)
18. Berplesiran dimalam hari.
Rasulullah pernah datang pada malam hari, kemudian mengajak Aisyah berjalan-jalan dan berbincang-bincang. (HR Muslim 2445)
19. Bila tergoda segera menemui pasangannya.
Dari Jabir ra, sesungguhnya Nabi saw pernah melihat wanita, lalu beliau masuk ke tempat Zainab, lalu beliau tumpahkan keinginan beliau kepadanya, lalu keluar dan bersabda, Bila seseorang di antara kamu melihat seorang wanita yang menarik, hendaklah ia datangi istrinya, karena pada diri istrinya ada hal yang sama dengan yang ada pada wanita itu. (HR. Tirmidzi)
20. Meredakan emosi pasangan dengan mesra.
Nabi saw biasa memijit hidung Aisyah jika ia marah dan beliau berkata, Wahai Aisy, bacalah doa, Wahai Tuhanku, Tuhan Muhammad, ampunilah dosa-dosaku, hilangkanlah kekerasan hatiku, dan lindungilah diriku dari fitnah yang menyesatkan. (HR. Ibnu Sunni)
Diambil dari berbagai sumber.