Anda mungkin pernah mendengar daftar makanan yang dapat meningkatkan gairah di atas ranjang. Tetapi tak semua makanan punya manfaat yang sama lho. Bahkan kalau Anda cermati, ada beberapa makanan yang malah dapat menurunkan gairah seksual.
Seperti dilansir India Times, berikut adalah aneka makanan yang sebaiknya dihindari kalau ingin berhubungan intim malam ini:
Kacang
Kacang adalah sumber serat dan protein untuk tubuh. Namun, kacang juga mengandung jenis gula yang sulit dicerna dan mudah menyebabkan kembung serta gas. Tentu saja kita sepakat bahwa bercinta dengan perut mengandung gas serta kembung tentu membuat tidak nyaman kan?
Bawang putih
Bawang putih memang menambah rasa lezat pada makanan, tetapi aromanya sangat kuat dan bertahan lama. Bisa-bisa aromanya malah mengganggu pasangan.
Keju
Keju ternyata juga dapat menjadi mimpi buruk bagi pasutri ketika akan berhubungan intim. Tanpa sepengetahuan Anda, keju yang rasanya lezat ini dapat mempengaruhi aroma mulut dan membuat Anda kehilangan waktu untuk mengesankan suami.
Daging merah
Dinner dengan steak atau aneka masakan daging merah mungkin terdengar sempurna. Namun, pertimbangkan kembali pilihan Anda, karena daging merah adalah makanan yang berat dan sudah dicerna. Setelah memakannya, tubuh cenderung merasa lesu dan mengantuk. Alhasil, performa Anda di tempat tidur malah akan terganggu.
Kentang goreng
French fries dimasak dengan cara digoreng, di mana lemak trans yang dikandung tentu besar jumlahnya. Dan mereka juga mengandung banyak garam serta lemak yang akan menurunkan kadar kolesterol Anda.
Permen mint
Meskipun menyegarkan nafas, namun peppermint atau permen mint dapat menurunkan kadar testosteron, sehingga suami akan merasa ogah-ogahan dan cepat lelah.
Catat baik-baik ya aneka makanan di atas yang sebaiknya Anda hindari bila mendambakan hubungan harmonis di atas ranjang.
Selama 2 Jam Usai Makan Tegakkan Tubuh Jangan Tidur
Usai makan biasanya keinginan untuk tidur tambah besar, atau setidaknya sebagian orang langsung berbaring. Sebaiknya jangan lakukan lagi kebiasaan ini. Setidaknya, hindari posisi tidur dalam waktu dua jam setelah makan.
Spesialis penyakit dalam Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP menyarankan sebaiknya tubuh tetap dalam posisi tegak minimal 30 derajat meski pun rasa kantuk menyerang. Untuk memastikan posisi tetap tegak, gunakan sandaran.
Ari mengatakan, sebetulnya kondisi ini sesuai gravitasi. Posisi tidur akan otomatis membuka katub lambung. Sedangkan posisi tegak memastikan katub lambung tetap tertutup.
"Saat posisi tidur katub lambung akan terbuka, akibatnya asam lambung keluar dan memenuhi bagian atas tubuh. Padahal asam lambung diperlukan untuk mengolah makanan yang dikonsumsi," ujarnya pada seminar awam Nyeri Dada, Gejala Asam Lambung atau Jantung di Jakarta,
Spesialis penyakit dalam Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP menyarankan sebaiknya tubuh tetap dalam posisi tegak minimal 30 derajat meski pun rasa kantuk menyerang. Untuk memastikan posisi tetap tegak, gunakan sandaran.
Ari mengatakan, sebetulnya kondisi ini sesuai gravitasi. Posisi tidur akan otomatis membuka katub lambung. Sedangkan posisi tegak memastikan katub lambung tetap tertutup.
"Saat posisi tidur katub lambung akan terbuka, akibatnya asam lambung keluar dan memenuhi bagian atas tubuh. Padahal asam lambung diperlukan untuk mengolah makanan yang dikonsumsi," ujarnya pada seminar awam Nyeri Dada, Gejala Asam Lambung atau Jantung di Jakarta,
Ari menerangkan sebaiknya usai makan tidak dalam posisi tidur selama kurang lebih dua jam. Sebab, selama waktu tersebut lambung dalam kondisi penuh. Pada saat bersamaan lambung sedang dalam tahap mengolah makanan. Posisi tidur memudahkan asam dan isi lambung keluar hingga kerongkongan.
Lebih jauh Ari menyarankan untuk mengatur waktu antara tidak makan terlalu malam. Hal ini untuk mencegah rasa kantuk menyerang bila makan dilakukan terlalu malam. Jenis hidangan saat makan malam juga sebaiknya tidak terdiri atas daging merah, cokelat, atau, keju yang berpotensi melemahkan katub lambung.
Katub lambung yang lemah memicu timbulnya penyakit Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Penyakit GERD, tambah Ari, sebetulnya penyakit akibat gaya hidup yang buruk. Penyakit ini merupakan akibat pola konsumsi nabati dan hewani yang tidak seimbang, makan sering terlambat, atau terlalu banyak konsumsi kafein. Penyakit ini tentunya bisa dihindari.
"Seimbangkan konsumsi sayur, buah, daging, kafein, serta alkohol. Selain itu biasakan makan tepat waktu sehingga tidak mengkonsumsi hidangan berlebihan, yang akan berakibat buruk bagi pencernaan khususnya katub lambung," kata Ari.
Lebih jauh Ari menyarankan untuk mengatur waktu antara tidak makan terlalu malam. Hal ini untuk mencegah rasa kantuk menyerang bila makan dilakukan terlalu malam. Jenis hidangan saat makan malam juga sebaiknya tidak terdiri atas daging merah, cokelat, atau, keju yang berpotensi melemahkan katub lambung.
Katub lambung yang lemah memicu timbulnya penyakit Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Penyakit GERD, tambah Ari, sebetulnya penyakit akibat gaya hidup yang buruk. Penyakit ini merupakan akibat pola konsumsi nabati dan hewani yang tidak seimbang, makan sering terlambat, atau terlalu banyak konsumsi kafein. Penyakit ini tentunya bisa dihindari.
"Seimbangkan konsumsi sayur, buah, daging, kafein, serta alkohol. Selain itu biasakan makan tepat waktu sehingga tidak mengkonsumsi hidangan berlebihan, yang akan berakibat buruk bagi pencernaan khususnya katub lambung," kata Ari.
Pilihan dan Waktu Makan Tepat Performa Meningkat
Tubuh butuh asupan tepat untuk bisa menjalani aktivitas harian. Jenis makanan juga berbeda menyesuaikan kebutuhan untuk menunjang kegiatan sehari-hari. Karenanya, kondisi tubuh dan aktivitas keseharian akan menentukan jenis makanan apa yang sebaiknya Anda konsumsi.Konsumsi pangan menentukan bagaimana reaksi hormon dalam tubuh. Reaksi ini tercermin dalam mood dan tingkat energi. Paduan jenis makanan yang baik, dan konsumsi makanan pada saat tepat, akan menentukan kinerja tubuh. Makanan juga akan memberikan manfaat maksimal jika pola makan dan waktu makan sehari-hari sudah tepat. Berikut paduan tepat waktu dan pola makan:1. Setelah latihan rutin.
Usai latihan, otot dalam tubuh tentu tubuh akan terasa lelah. Pada waktu inilah otot harus mendapat asupan cukup sehingga bisa cepat tumbuh dan membuat tubuh lebih kuat.Untuk memenuhi kebutuhan ini, Andrea Hacker Thompson, MS, RD, dari ACSM Fit Society Page menyarankan asupan dengan perbandingan karbohidrat dan protein sebanyak 2:1 atau 3:1. "Rasio 2:1 untuk latihan yang sedang dan pendek. Sedangkan rasio 3:1 untuk latihan yang berat dan lama," terangnya.Karbohidrat akan menggantikan persediaan glikogen yang sudah menjadi energi. Sedangkan protein akan membangun otot. Sebaiknya konsumsi asupan ini 30 menit setelah latihan, untuk memudahkan tubuh menyerap nutrisi. Contoh asupan ini adalah segelas susu coklat, atau mentega kacang dengan roti gandum 100 persen.
2. Setelah rapat panjang.
Kacang almond menjadi asupan yang disarankan saat tubuh merasa lelah dan pusing setelah mengikuti rapat."Kacang almond menyediakan lemak sehat dan protein yag berguna bagi tubuh," kata Lauren O’Connor, RD, dari Nutri-Savvy. Dalam jurnal Neuron dikatakan, protein ikut membakar kalori dan menyebabkan sel dalam tubuh tetap siaga.Protein juga memungkinkan seseorang tidak mudah lupa. Hal ini semakin baik bila protein yang dikonsumsi adalah jenis amino acid tyrosine. Protein jenis ini menyediakan cukup energi dan memungkinkan otak selalu siap. Satu ons kacang almond mengandung 127 miligram tyrosine, yang siap membantu otak bekerja sepanjang rapat.Selain protein, pastikan juga tubuh mengkonsumsi karbohidrat sebelum rapat. Karbohidrat menyediakan glukosa yang memungkinkan otak terus bekerja.
3. Setelah lari marathon.
Setelah menyelesaikan kegiatan yang menguras energi, prioritas utamanya adalah menggantikan keringat yang hilang. Pakar diet dan pelatih fitnes Shari Portnoy, RD, CPT menyarankan asupan kaya karbohidrat, vitamin, dan protein untuk menggantikan persediaan tubuh yang telah digunakan.Makanan ini sebaiknya dikonsumsi dalam bentuk cair, misalnya susu coklat. Menurut Juru Bicara Academy of Nutrition and Dietetics, Ximena Jimenez, RD, tubuh lebih mudah mengolah makanan dalam bentuk cair dibandingkan bentuk padat.Susu coklat dengan rasio karbohidrat dan protein sebesar 3:1, akan menggantikan nutrisi dalam tubuh yang telah terpakai selama berkegiatan. "Susu coklat merupakan sumber elektrolit yang baik, khususnya potassium," kata Jimenez.
4. Saat kurang tidur malam hari.
Kondisi tubuh kerap kali terasa tidak enak bila isirahat malam tak maksimal. Selain kepala yang terasa pusing, peneliti dari UCLA menemukan, kekurangan tidur menyebakan ketidakseimbangan hormon ghrelin dan leptin.Hormon ghrelin diproduksi dalam jumlah lebih banyak. Sedangkan leptin diproduksi dalam jumlah lebih sedikit. Akibatnya terjadi peningkatan selera makan dan kemungkinan terjadi overeating.Untuk mengendalikan kondisi ini, sebaiknya konsumsi makanan kaya protein di pagi hari. Satu ons kacang atau tiga ons daging kaya protein tanpa lemak akan membuat tubuh kenyang lebih lama. Rasa kenyang akan mengerem keinginan makan yang kerap menghampiri saat tubuh berada dalam kondisi ini.
5. Setelah mengkonsumsi alkohol.
Alkohol sebetulnya bersifat racun bagi tubuh. Sebagai bentuk perlawanan, tubuh menggunakan respon inflamasi. Respon ini adalah usaha untuk mengatasi efek alkohol yang dapat menyebabkan kerusakan pada sel dan organ.Efek respon inflamasi ini adalah tubuh yang mengalami pusing keesokan harinya. Penulis buku Belly Fat Diet for Dummies, Erin Palinski, RD, menyarankan konsumsi pear cactus untuk mengatasi kondisi tubuh ini. Saran ini mendapat dukungan dari penelitian Tulane University yang mengungkapkan, seseorang yang mengkonsumsi kapsul pear cactus lima jam sebelum mengkonsumsi alkohol mengalami penurunan gejala hangover sebanyak 50 persen.Saran lainnya, konsumsi jus tomat saat bangun pagi. Jimenez mengatakan, konsumsi jus tomat akan menggantikan air dan elektrolit yang hilang akibat konsumsi alkohol.