MENGATASI VAGINA KERING


Vagina kering adalah masalah yang umum dialami kaum wanita, terutama oleh wanita pra dan pasca menopause. Dalam kondisi tertentu beberapa wanita berusia muda juga kadang mengalami gangguan ini.




*Vagina kering adalah salah satu ciri dari vagina atrofi,* yaitu sebuah kondisi dimana dinding vagina menipis, kering, kurang elastis akibat kekurangan hormon estrogen. vagina kering Cara mengatasi vagina kering Salah satu /*cara mengatasi vagina kering*/ adalah dengan mempertahankan produksi hormon estrogen tetap stabil dalam tubuh. Hormon ini bertanggung jawab terhadap kesehatan organ intim wanita. Saat sedang terangsang darah akan mengalir lebih banyak ke area organ panggul wanita yang menyebabkan lebih banyak cairan pelumas vagina yang terbentuk. Sayangnya, perubahan-perubahan hormonal yang biasanya berhubungan dengan siklus menstruasi, penuaan, menopause, melahirkan dan menyusui bayi dapat mempengaruhi jumlah dan konsistensi kelembaban ini.

Wanita yang mengalami kekeringan vagina atau kurang cairan pelumas akan merasa kesakitan saat berhubungan seks dan lambat laun akan menurunkan minatnya terhadap seks. 
*Berikut ini beberapa gejala vagina kering yang mungkin dirasakan penderita:

1. Timbul rasa gatal di sekitar lubang vagina dan di bagian bawah vagina
2. Muncul rasa sakit di area tersebut
3. Frekuensi kencing meningkat
4. Infeksi saluran kemih
5. Merasa tidak nyaman dan panas
6. Nyeri dan mengalami perdarahan saat berhubungan intim


Penyebab Vagina Kering
Terdapat beberapa faktor yang bisa menyebabkan vagina kering, yaitu:

*1. Penurunan kadar hormon estrogen*
Faktor ini mempengaruhi hampir semua kondisi vagina kering. Estrogen adalah hormon wanita yang berfungsi agar jaringan vagina tetap sehat, bertanggung jawab terhadap pelumasan, elastisitas jaringan dan kondisi keasaman area tersebut. Sehingga untuk mengatasi vagina kering, kadar hormon estrogen perlu dijaga atau dirangsang pembentukannya. Ketika estrogen menurun maka fungsi-fungsinya juga menjadi tidak normal menyebabkan lapisan vagina menjadi tipis, kurang elastis, menyusut dan terjadi peningkatan risiko infeksi saluran kemih. Penurunan kadar hormon estrogen berjalan seiring dengan semakin bertambahnya usia wanita. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan hormon estrogen menurun yaitu karena telah memasuki masa menopause, pasca melahirkan, sedang menyusui, sedang menjalani terapi kanker ovarium, dan gaya hidup tidak sehat seperti merokok.

*2. Stess tinggi*
Stress yang tinggi menyebabkan pelumasan tidak berjalan baik, kondisi ini sering dialami oleh ibu pasca melahirkan.

*3. Alergi obat-obatan*
 Beberapa obat mengandung dekongestan yang dapat menurunkan kelembaban beberapa bagian tubuh termasuk vagina. Obat anti estrogen untuk mengobati kanker payudara juga dapat menyebabkan vagina kering.

*4. Sindrom Sjogren*
Sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan-jaringan tubuh yang sehat, dampaknya terlihat pada mata dan mulut menjadi kering dan pada wanita menyebabkan vagina mengering.

*5. Douching*
Beberapa wanita menggunakan bahan tertentu saat membersihkan vagina menyebabkan timbulnya peradangan dan kekeringan pada vagina.

Cara Mengatasi Vagina Kering Vagina kering dialami oleh banyak wanita meskipun yang datang ke dokter untuk berobat hanya sedikit. Jika gangguan tersebut telah mengganggu aktifitas sehari-hari khususnya saat sedang berhubungan intim dengan suami maka penderita disarankan ke dokter untuk konsultasi dan mendapatkan pengobatan.

*Berikut ini beberapa tips cara mengatasi vagina kering:*
1. Banyak minum air putih
2. Jangan menggunakan sabun mandi atau detergen untuk membersihkan vagina
3. Lakukan diet makanan seimbang agar tubuh terus memproduksi hormon estrogen
4. Konsumsi suplemen dan vitamin untuk meningkatkan hormon estrogen
5. Konsumsi makanan herbal yang mengandung isoflavon
6. Gunakan terapi estrogen vagina yang biasanya berbentuk krim, ring atau tablet.

Ingat untuk mengunjungi dokter sebelum melakukan pengobatan tersebut. Saat berhubungan seks, terkadang suami menggunakan pelumas buatan karena vagina istri kering, tujuannya untuk membantu saat akan melakukan penetrasi. Hindarilah pelumas berbahan cuka, yogurt, pelembab kulit, sabun wangi, dan minyak bath up. 
Meskipun bahan-bahan tersebut dapat melumasi vagina tetapi dalam jangka panjang justru akan mengganggu ekosistem di area intim tersebut. Vagina kering saat berhubungan seks bisa juga berarti bahwa pihak wanita tidak cukup terangsang, oleh karena itu perlama foreplay sampaipelumasan terjadi dengan sendirinya. Vagina kering juga disebabkan oleh karena organ tersebut jarang atau tidak pernah digunakan untuk aktifitas seksual bersama pasangan maupun sendirian. Saat sedang terangsang, darah akan mengalir lebih banyak ke organ tersebut menyebabkan miss V menjadi basah. Melakukan aktifitas seks secara teratur juga dapat mengatasi vagina kering.